Tampilkan postingan dengan label KISAH INSPIRATIF. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KISAH INSPIRATIF. Tampilkan semua postingan

Jumat, 15 Februari 2013

Berawal dari Keteguhan Hati

Ada sebuah kisah yang sangat menyentuh perasaan saya. Suatu saat, seorang ibu, karena miskin dan tidak punya uang, dia terpaksa melahirkan di pintu gerbang dari sebuah sekolah. Anak tadi lahir dan tumbuh besar menjadi seorang anak yang baik. Kemudian beberapa saat ketika masa kecilnya, anak tadi punya gangguan dengan saraf mata dan saraf wajahnya, sehingga wajahnya tidka simetris, atau condong miring sebeleah. Anak tadi tumbuh menjadi anak yang besar, punya satu impian, bahwa ia ingin menjadi seorang pemain film yang terkenal.

Waktupun berlalu, diapun mengambil banyak kursus-kursus acting, kursus-kursus untuk menunjang dia untuk menjadi aktor yang terkenal. Tapi karena wajahnya yang tidak simetris, ditambah dengan cara bicaranya yang gagap, dia tidak pernah diterima untuk menjadi bagian dari sebuah film, apalagi menjadi seorang bintang film.

keteguhan hati

Untuk mendapatkan peran-peran kecil, atau peran-peran pengganti, atau peran-peran yang hampir tidak ada artinya, dia harus menunggu, dan tidak mau pulang di depan pintu dari director dari sebuah film. Sehingga akhirnya director tadi menjadi kasihan karena diteror terus, akhirnya dia diberikan peran-peran kecil.

Istrinya menyarankan dia untuk melupakan segala impian gilanya menjadi seorang actor. Karena hidup dalam kemiskinan, dan dia tidak punya pekerjaan tetap selain terus bermimpi menjadi bintang film, istrinya menggugat cerai, dan meninggalkan dia. Di satu saat dimana orang ini mengalami titik terendah dalam hidupnya. Di satu musim dingin, dia menonton sebuah tayangan tinju yang menggetarkan hatinya. Ketika itu, orang ini melihat suatu pertandingan tinju antara Mohammad Ali dan Chuck Weirdner. Chuck Weirdner adalah petinju yang dijuluki ayam sayur.

Dia diprediksikan bahwa tidak akan bisa bertahan lebih dari 3 ronde menghadapi Mohammad Ali. Akan tetapi apa yang terjadi ketika Chuck Weirdner dipukul rubuh, dia bangun lagi. Ketika dipukul rubuh, dia bangun lagi. Ketika dipukul rubuh dia bangun lagi. Waktu itu belum ada peraturan bahwa 3 kali dipukul rubuh harus berhenti, karena itu tetap dilanjutkan pertandingannya. Dan Chuck Weirdner ini bisa menyelesaikan 15 ronde, walaupun ia akhirnya kalah angka mutlak. Tapi ternyata dia menunjukkan keteguhan hatinya, dia tidak bisa dipukul rubuh oleh Mohammad Ali.

Ketika menonton pertandingan tinju ini, orang ini sangat termotivasi. 72 jam nonstop ia menulis sebuah naskah film yang menurut dia sangat bagus dan sangat dramatisir. Ia menawarkan dari satu produser ke produser yang lain, dari produser yang satu ke produser yang lain. 1855 kali dia membawa naskah filmnya, dan akhirnya dia diterima. Ketika ia diterima oleh sebuah produser film, dan produser film katakan ok kami akan mempertimbangkan dan kami akan mencoba untuk memproduksi filmnya. Waktu itu, dia diberikan tawaran 70 ribu USD sebagai penulis skenario dari film tadi.

Orang tadi mengatakan, saya tidak ingin hanya menjadi seorang penulis skenario, tapi saya ingin menjadi seorang aktor utama dari film tadi. Si produsernya katakan no, kamu cukup saja menjadi seorang penulis scenario, kamu tidak perlu menjadi seorang aktor.

Akhirnya perdebatanpun berlangsung, akhirnya si produser tadi katakan ok, saya berikan anda pilihan, anda ambil atau anda tinggalkan. Si orang tadi katakan, saya tinggalkan. Selang beberapa saat kemudian, si produser film tadi akhirnya memanggil orang tadi. Ok, suruh panggillah orang tadi. Ketemu lagi, hal pertama yang ditanyakan adalah I’m the actor? Si produser tadi katakan no, you are not the actor, tetapi tawarannya kami naikkan dari 70 ribu USD menjadi 225 ribu USD. Take it or leave it? Orang tadi katakan leave it, dia pun pulang.

Akhirnya beberapa saat kemudian, si produser tadi memangggil lagi orang tadi. Ketika orang tadi dipanggil lagi produser katakan ok ok ok, sekarang tawarannya kami naikkan, 500 ribu USD. Take it or leave it?

Orang tadi hanya katakan 1 hal, I’m the actor? Si produser tadi tetap katakan, no, you are not the actor, kamu adalah seorang penulis scenario. Orang tadi katakan, leave it. Dia pun pulang lagi. Lalu akhirnya singkat cerita, tawaran tadi dinaikkan hingga jadi 1 juta USD, orang tadi tetap ngotot, dia harus menjadi seorang pemeran utama dalam naskah yang ia tuliskan. Akhirnya si produser tadi pun menyerah, karena keteguhan hati dari orang ini, mereka pun memutuskan untuk memproduksi filmnya dengan catatan ia hanya dibayar 30 ribu USD, dan sistemnya adalah bagi hasil kalau nanti hasilnya untung, film tadi pun dibuat dengan budget maksimal 1 juta USD.

Anda tahu siapa orang yang punya keteguhan hati yang luar biasa? Filmnya berjudul Rockie, dan orang tadi bernama Sivestre Stalone. Rockie I, II, III, IV, V, dan ia membintangi beberapa film Rambo, dan banyak film yang lain. Semuanya berawal dari keteguhan hati, dan action yang tidak pernah berhenti.
So.. no action, nothing heaven. Bagaimana dengan Anda?

http://salamsuper.co/berawal-dari-keteguhan-hati/

Kisah Inspirasi Pohon Apel

Sebagian dari sobat barangkali telah membaca kisah ini, namun apa salahnya saya muat kembali pada postingan ini untuk saudara-saudara kita yang belum sempat membaca kisah ini, serta sebagai bahan review untuk yang telah lebih dulu membaca. semoga bermanfaat………

Pada suatu masa, terdapat sebatang pohon apel yang amat besar. Seorang kanak- kanak lelaki begitu gemar bermain-main di sekitar pohon apel ini setiap hari. Dia memanjat pohon tersebut, memetik serta memakan apel sepuas-puas hatinya, dan adakalanya dia beristirahat lalu terlelap di perdu pohon apel tersebut. Anak lelaki tersebut begitu menyayangi tempat permainannya.

pohon apel

Pohon apel itu juga menyukai anak tersebut. Masa berlalu… anak lelaki itu sudah besar dan menjadi seorang remaja. Dia tidak lagi menghabiskan masanya setiap hari bermain di sekitar pohon apel tersebut. Namun begitu,  suatu hari dia datang kepada pohon apel tersebut dengan wajah yang sedih.

“Marilah bermain-mainlah di sekitarku,” ajak pohon apel itu.

“Aku bukan lagi kanak-kanak, aku tidak lagi gemar bermain dengan engkau,” jawab remaja itu.

“Aku mau permainan. Aku perlu uang untuk membelinya,” tambah remaja itu dengan nada yang sedih.

Lalu  pohon apel itu berkata,  “Kalau  begitu, petiklah apel-apel  yang ada padaku. Juallah untuk mendapatkan uang. Dengan itu, kau dapat membeli permainan yang kau inginkan.”

Remaja itu dengan gembiranya memetik semua apel di pohon itu dan pergi dari situ. Dia tidak kembali lagi selepas itu. Pohon apel itu merasa sedih.

Masa berlalu…

Suatu hari, remaja itu kembali. Dia semakin dewasa. Pohon apel itu merasa gembira. “Marilah bermain-mainlah di sekitarku,” ajak pohon apel itu.
 
“Aku tiada waktu untuk bermain. Aku terpaksa bekerja untuk mendapatkan uang. Aku ingin membina rumah sebagai tempat perlindungan untuk keluargaku. Bisakah kau menolongku?” Tanya anak itu.

“Maafkan aku. Aku tidak mempunyai rumah. Tetapi kau boleh memotong dahan-dahanku yang besar ini dan kau buatlah rumah daripadanya.” Pohon apel itu memberikan dahan yang dimilikinya. Lalu, remaja yang semakin dewasa itu memotong ke semua dahan pohon apel itu dan pergi dengan gembiranya. 

Pohon apel itu pun turut gembira tetapi kemudiannya merasa sedih karena remaja itu tidak kembali lagi selepas itu.

Suatu hari yang panas, seorang lelaki datang menemui pohon apel itu. Dia sebenarnya adalah anak lelaki yang pernah bermain-main dengan pohon apel itu. Dia telah matang dan dewasa.

“Marilah bermain-mainlah di sekitarku,” ajak pohon apel itu.

“Maafkan aku, tetapi aku bukan lagi anak lelaki yang suka bermain-main di sekitarmu. Aku sudah dewasa. Aku mempunyai cita-cita untuk belayar. Malangnya, aku tidak mempunyai perahu. Bolehkah kau menolongku?” Tanya lelaki itu.

“Aku tidak mempunyai perahu untuk diberikan kepada kau. Tetapi kau boleh memotong batang pohon ini untuk dijadikan perahu. Kau akan dapat belayar dengan gembira,” kata pohon apel itu.

Lelaki itu merasa amat gembira dan menebang batang pohon apel itu. Dia kemudian pergi dari situ dengan gembiranya dan tidak kembali lagi selepas itu.

Namun begitu, pada suatu hari, seorang lelaki yang semakin di mamah usia, datang menuju pohon apel itu. Dia adalah anak lelaki yang pernah bermain di sekitar pohon apel itu.

“Maafkan aku. Aku tidak ada apa-apa lagi untuk diberikan kepada kau. Aku sudah memberikan buahku untuk kau jual, dahanku untuk kau buat rumah, batangku untuk kau buat perahu. Aku hanya ada tunggul dengan akar yang hampir mati…” kata pohon apel itu dengan nada pilu.

“Aku tidak mau apelmu karena aku sudah tidak bergigi untuk memakannya, aku tidak mau dahanmu kerana aku sudah tua untuk memotongnya, aku tidak mau batang pohonmu kerana aku tidak berupaya untuk belayar lagi, aku merasa lelah dan ingin istirahat,” jawab lelaki tua itu.

“Jika  begitu,  istirahatlah  di  perduku,”  kata  pohon  apel  itu.  Lalu  lelaki  tua  itu  duduk beristirahat di perdu pohon apel itu dan beristirahat. Mereka berdua menangis kegembiraan.

Tahukah anda. Sebenarnya, pohon apel yang dimaksudkan di dalam cerita itu adalah kedu ibu dan bapak kita. Saat kita masih muda, kita suka bermain dengan mereka. Ketika kita meningkat remaja, kita perlukan bantuan mereka untuk meneruskan hidup. Kita tinggalkan mereka, dan hanya kembali meminta pertolongan apabila kita di dalam kesusahan. Namun begitu, mereka tetap menolong kita dan melakukan apa saja asalkan kita bahagia dan gembira dalam hidup. Anda mungkin terfikir bahwa anak lelaki itu bersikap kejam terhadap pohon apel itu, tetapi fikirkanlah, itu hakikatnya bagaimana kebanyakan anak-anak masa kini melayani ibu-bapak mereka.

Hargailah jasa ibu-bapak kepada kita. Jangan hanya kita menghargai mereka semasa menyambut hari ibu dan hari bapak setiap tahun.

Belum ada kata terlambat untuk kembali berbakti kepada kedua orang tua kita, sekalipun mereka sudah tidak ada di dunia yang fana ini…. Yuk kita mulai saat ini juga.

http://salamsuper.co/kisah-bijak-pohon-apel/

Tuhan Maha Tahu Yang Terbaik Buat Kita

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFg9-mCAXPYBWiuQYCPoym-QNw10JTHu35h5R-B-QTqVPMmdf2W02tirdAfbn-VnqjmOAQKn5sWsfMm3eUDwikFWmJWGK80d25vZr_JnPR00L0fSXxNC7FDk4Ou4ntbY7giWbVCkjSeL8/s1600/pencil.jpg

Dalam tulisan sebelumnya, saya membahas tulisan Selalu Ada Hikmah Dibalik Musibah, Yakinlah…, maka dalam tulisan kali ini saya kembali mengangkat kisah yang hampir mirip dengan ilustrasi pada tulisan tersebut, tetapi dengan pendalaman yang sedikit berbeda.

Dikisahkan ada seorang petani miskin memiliki seekor kuda putih yang sangat cantik dan gagah.
Suatu hari, seorang saudagar kaya ingin membeli kuda itu dan menawarkan harga yang sangat tinggi. Sayang si petani miskin itu tidak menjualnya. Teman-teman nya menyayangkan dan mengejek dia karena tidak menjual kudanya itu.

tuhan maha tahu yang terbaik buat kita

Keesokan hari nya, kuda itu hilang dari kandangnya. Maka teman-teman nya berkata : sungguh jelek nasibmu, padahal klo kemarin di jual kamu kaya, sekarang kudamu sudah hilang. Si petani miskin hanya diam saja.

Beberapa hari kemudian, kuda si petani kembali bersama 5 ekor kuda lainnya. Lalu teman-teman nya berkata : wah beruntung sekali nasibmu, ternyata kudamu membawa keberuntungan. Si petani hanya diam saja.

Beberapa hari kemudian, anak si petani yang sedang melatih kuda-kuda baru mereka terjatuh dan kakinya patah. Teman-teman nya berkata : rupanya kuda-kuda itu membawa sial, lihat sekarang anakmu kakinya patah. Si petani tetap diam tanpa komentar.

Seminggu kemudian terjadi peperangan di wilayah itu, semua anak muda di desa dipaksa untuk ikut berperang, kecuali si anak petani karena tidak bisa berjalan. Teman-teman nya mendatangi si petani sambil menangis : beruntung sekali nasibmu karena anakmu tidak ikut berperang, kami harus kehilangan anak-anak kami.

Si petani kemudian berkomentar : Janganlah terlalu cepat membuat kesimpulan dengn mengatakan nasib baik atau jelek, semuanya adalah suatu rangkaian proses. Syukuri dan terima keadaan yang terjadi saat ini, apa yang kelihatan baik hari ini belum tentu baik untuk hari esok. Apa yang buruk hari ini belum tentu buruk untuk hari esok.

Tetapi yang PASTI : Tuhan Maha tahu yang terbaik buat kita.. Bagian kita adalah :
Mengucap syukurlah dalam segala hal, dan selalu berbaik sangka-lah“.

http://salamsuper.co/tuhan-maha-tahu-yang-terbaik-buat-kita/

Selalu Ada Hikmah Dibalik Musibah, Yakinlah!

Dikisahkan ada seorang raja yang setiap pergi berburu selalu ditemani oleh seorang sahabatnya yang terkenal dngan ketakwaan dan kebijakannya. Tiap kali raja menemui sesuatu yang tidak mengenakkan, sahabatnya selalu berkata, “SEMOGA INI BAIK, INSYA ALLAH” Kata-kata ini selalu diulang-ulanginya pada setiap kejadian yang secara dhahir adalah kejadian buruk.

Ada hikmah dibalik musibah

Pada suatu hari saat sang raja berburu bersama sahabatnya ditemani oleh pengawalnya, jari raja terkena tombak dan terpotong. Darah pun mengucur. Si sahabat berkata, “SEMOGA INI BAIK, INSYA ALLAH” Raja marah dan memerintahkan pengawalnya untuk memenjarakannya. Saat pengawal ditanya, “Apa yang dikatakannya saat kalian menutup pintu penjara?”Pengawal menjawab, “Ia hanya mengatakan, Semoga ””SEMOGA INI BAIK, INSYA ALLAH”"

Suatu ketika saat raja pergi berburu tanpa ditemani oleh sahabatnya, ia tersesat di hutan. Sedangkan di hutan tersebut terdapat suku yang menyembah berhala dan tiap tahun mengorbankan orang kepada berhalanya tersebut. Raja pun ditangkap oleh suku tersebut. Namun, saat diperiksa didapati bahwa jari raja tidak lengkap. Mereka pun menolak mengorbankannya,karena korban harus dalam kondisi yang sempurna. Raja lalu dilepas dan ia kembali ke istananya.

Akhirnya ia menyadari kebenaran ucapan sahabatnya. Sahabatnya pun dikeluarkan dari penjara. Raja bertanya, “Ketika engkau mengatakan,”SEMOGA INI BAIK, INSYA ALLAH” Saat jariku terpotong, aku menyadari bahwa kebaikan itu adalah aku tidak jadi disembelih untuk berhala karena fisikku tidak sempurna. Sekarang saat engkau dipenjara, apakah kebaikan itu?” Ia menjawab, “Andaikata saat itu saya bersamamu, maka mereka akan menyembelih saya sebagai penggantimu”

Maka benarlah janji Allah dalam firman-Nya:
“Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah:216)

Bagi pembaca non muslim, saya yakin sahabat juga akan menemukan hal yang mirip dengan ilustrasi yang
tidak jauh berbeda.

http://salamsuper.co/selalu-ada-hikmah-dibalik-musibah-yakinlah/

Minggu, 20 Januari 2013

Satu Jiwa dalam Tubuh Berbeda, Itulah Sahabat!

Satu Jiwa dalam Tubuh Berbeda, Itulah Sahabat !





Periksalah kembali persahabatan yang pernah anda rajut. Apakah masih terbentang disana? Atau anda telah melupakan-nya jauh sebelum ini. Bekerja keras dan meniti jalan karier bukan berarti memisahkan anda dari persahabatan.
Beberapa orang mengatakan bahwa menjadi pemimpin itu berteman sepi; selalu mengerjakan apapun sendiri. Memang pohon yang menjulang tingi berdiri sendiri. Perlu yang rendah tumbuh bersemak-semak. Demikianlah hidup yang ingin anda jalani? Bukan.
Jangan kacaukan karier dengan kehidupan yang semestinya. Persahabatan merupakan bagian dari kehidupan anda. Binalah persahabatan. Anda akan merasakan betapa kayanya hidup anda. berbagi kesedihan pada sahabat, dapat mengurangi kesedihan. Berbagi kebahagiaan pada sahabat, memperkokoh kebahagiaan.
Orang bijak bilang bahwa sahabat adalah satu jiwa dalam tubuh yang berbeda. Dan sahabat anda yang terdekat adalah keluarga anda. Barangkali, itulah mengapa bersahabat meringankan beban anda, karena di dalam persahabatan tidak ada perhitungan.
Di sana anda belajar menghindari hal-hal yang tidak anda setujui, dan senantiasa mencari hal-hal yang anda sepakati. Itu juga mengapa persahabatan adalah kekuatan. Sebagaimana kata pepatah, hidup tanpa teman, mati pun sendiri.

KUNJUNGI BLOG SAYA LAINNYA :


Rabu, 05 Desember 2012

Kisah Inspiratif "Tidak Ada Jalan Pintas"

 TIDAK ADA JALAN PINTAS

Pernah kita melihat atau mendengar pepatah " tidak ada makan siang gratis " yang mempunyai arti, tidak ada jalan pintas untuk mendapatkan suatu kesuksesan.

Ia adalah buah dari pohon kerja keras yang berjuang untuk tumbuh. Jangan terlalu berharap pada kemujuran. Apakah Anda tahu apa itu kemujuran? Apakah Anda dapat mendatangkan kemujuran sesuai keinginan Anda? Padahal kita tahu, kita tak selalu mampu menjelaskan dari mana datangnya.
Sadarilah bahwa segala sesuatu berjalan secara alami dan semestinya. Layaknya proses mendaki tangga, Anda melangkahkan kaki Anda melalui anak tangga satu per satu. Tak perlu repot-repot membuang waktu Anda untuk mencari jalan pintas, karena memang tak ada jalan pintas. Sesungguhnya kemudahan jalan pintas itu takkan pernah memberikan kepuasan sejati. Untuk apa Anda berhasil jika Anda tak merasa puas?
Hargailah setiap langkah kecil yang membawa anda maju. Janganlah melangkah dengan ketergesaan, karena ketergesaan adalah beban yang memberati langkah saja.
Amatilah jalan lurus Anda. Tak peduli bergelombang maupun berbatu, selama Anda yakin berada di jalan yang tepat, maka melangkahlah terus. Ketahuilah, jalan yang tepat itu adalah jalan yang menuntun Anda menjadi diri Anda sendiri. Nikmatilah setiap langkah Anda, karena hanya dengan melangkah yang dapat membuat Anda sampai di garis finish. Jadi, ingat prosesnya, jangan hasil akhirnya, karena setiap langkah (proses) Andalah yang membuat Anda sukses. Sekali lagi jangan menggunakan jalan pintas, sukses untuk Anda.

Kisah Inspiratif "Lingkungan Adalah Pikiran Kita"

Lingkungan Kita adalah Pikiran Kita


Suatu ketika seorang pria menelepon Norman Vincent Peale. Ia tampak sedih.Tidak ada lagi yang dimilikinya dalam hidup ini. Norman mengundang pria itu untuk datang ke kantornya.
“Semuanya telah hilang. Tak ada harapan lagi,” kata pria itu.
“Aku sekarang hidup dalam kegelapan yang amat dalam. Aku telah kehilangan hidup ini”.
Norman Vincent Peale, penulis buku “The Power of Positive Thinking”, tersenyum penuh simpati.
“Mari kita pelajari keadaan anda,” katanya Norman dengan lembut.
Pada selembar kertas ia menggambar sebuah garis lurus dari atas ke bawah tepat di tengah-tengah halaman. Ia menyarankan agar pada kolom kiri pria itu menuliskan apa-apa yang telah hilang dari hidupnya. Sedangkan pada kolom kanan, ia menulis apa-apa yang masih tersisa.
“Kita tak perlu mengisi kolom sebelah kanan,” kata pria itu tetap dalam kesedihan.
“Aku sudah tak punya apa-apa lagi.”
“Lalu kapan kau bercerai dari istrimu?” tanya Norman.
“Hei, apa maksudmu? Aku tidak bercerai dari istriku. Ia amat mencintaiku!”
“Kalau begitu bagus sekali,” sahut Norman penuh antusias.
“Mari kita catat itu sebagai nomor satu di kolom sebelah kanan “Istri yang amat mencintai”.
“Nah, sekarang kapan anakmu itu masuk penjara?”
“Anda ini konyol sekali. Tak ada anakku yang masuk penjara!”
“Bagus! Itu nomor dua untuk kolom sebelah kanan “Anak-anak tidak berada dalam penjara.” kata Norman sambil menuliskannya di atas kertas tadi.
Setelah beberapa pertanyaan dengan nada yang serupa, akhirnya pria itu menangkap apa maksud Norman dan tertawa pada diri sendiri.
“Menggelikan sekali. Betapa segala sesuatunya berubah ketika kita berpikir dengan cara seperti itu,” katanya.
Kata orang bijak, bagi hati yang sedih lagu yang riang pun terdengar memilukan. Sedangkan orang bijak lain berkata, sekali pikiran negatif terlintas di pikiran, duniapun akan terjungkir balik. Maka mulailah hari dengan selalu berfikir positif.
Tuliskanlah hal-hal positif yang Kita pernah dan sedang miliki dalam hidup ini, bebaskan pikiran-pikiran kita dari hal-hal negatif yang hanya akan menyedot energi negatif dari luar diri kita. Dengan berfikir positif kehidupan ini akan terasa amat indah dan tidaklah sekejam yang kita bayangkan. Objek-objek yang berada di sekitar kita akan sangatlah tergantung dari bagaimana cara kita memandang dan mempersepsikannya. Lingkungan Kita adalah Pikiran Kita. Lingkungan akan berbuat positif kepada Kita jika Kita mempersepsikannya baik, sebaliknya Lingkungan akan berbuat negatif kepada kita ketika kita mempersepsikan sebaliknya.

( sumber: emotivasi.com)

Antara HATI PIKIRAN dan LISAN

Bersihkan Hati, Lisan dan Pikiran


Tersadar aku,  betapa waktu itu sungguh sangat terlalu berharga untuk disia-siakan apalagi dibuang. Penyesalan pun hanya datang kemudian, sehingga kini untuk melakukan sesuatu harus diperhatikan dan dipikirkan baik-baik apakah ini baik atau buruk.

    Dont you ever waste your time…!!! It wont come back to you…!!!
Kini saatnya bersihkan hati, bersihkan lisan dan bersihkan pikiran dari hal – hal yang tidak berguna, karena hidup ini hanya satu tujuannya yakni hanya Allah SWT.
    “Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ini terdapat segumpal darah. Apabila segumpal darah itu baik, maka baik pula seluruh anggota tubuhnya. Dan apabila segumpal darah itu buruk, maka buruk pula seluruh anggota tubuhnya. Segumpal darah yang aku maksudkan adalah hati.” (Hadis Riwayat Al-Bukhari)

Hati selalu didorong oleh nafsu,  Iblis dan setan selalu menggangu kita dan mendorong hati agar melanggar perintah Allah SWT.
Hati yang bersih, hati yang suci, akan mudah menyerap dan memantulkan kebaikan. Ia akan memancarkan cahaya seperti permata. Jika kita melihat wajah seseorang yang beriman. Wajahnya bercahaya karena terpancarnya cahaya keimanan dari hatinya. Oleh karena itu mari kita selalu membersihkan hati kita.
Mengutip ceramah Aa’ Gym (KH. Abdullah Gymnastiar). Melatih diri untuk senantiasa hidup bersih lahir batin adalah suatu tuntunan yang harus dijalani. Namun langkah itu sangat bergantung pada keseriusan dan tekad diri kita sendiri. Pola hidup bersih harus berawal dari diri sendiri. Mulailah berlatih hidup bersih dari hati, lisan, sikap dan tindakan.

Berusahalah agar setiap untaian kata yang keluar dari lisan kita penuh makna. Hindari kata-kata kotor, keji dan tidak senonoh. Sebab setiap kali kita bicara kotor,  kesucian hati pun ternoda.

Makin hidup kita bersih, kita akan semakin peka. Coba lihat cermin yang bersih! Satu titik noda menempel padanya akan cepat ketahuan. Tapi kalau cermin kotor, penuh noda dan debu, digunakan untuk melihat wajah sendiri saja susah. Makin bersih diri kita, Insya Allah kita akan lebih peka melihat aib dan kekurangan diri sendiri. Bahkan kita akan lebih peka terhadap peluang amal dan juga ilmu. Sebaliknya, bagi yang kotor hati, jangankan untuk melihat kekurangan orang lain, melihat kekurangan diri saja tidak mampu.

Mari berusaha membersihkan hati kita, semampu kita. Sedikit demi sedikit sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, terus dan terus menjadikannya lebih baik tentu saja dengan pertolongan Allah SWT. Setelah ada tekad yang kuat dari diri kita insyaAllah,  Allah SWT pasti memberikan jalan.

source : http://suzannita.wordpress.com/2010/01/20/bersihkan-hati-lisan-dan-pikiran/

Rabu, 03 Oktober 2012

8x3=23

8x3=23
Yan Hui adalah murid kesayangan Confusius yang suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumunin banyak orang. Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat. Pembeli berteriak: "3x8 = 23, kenapa kamu bilang 24? "Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: "Sobat, 3x8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi". Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: "Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan". Yan Hui: "Baik, jika Confusius bilang kamu salah, bagaimana?" Pembeli kain: "Kalau Confusius bilang saya salah, kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?" Yan Hui: "Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu". Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confusius. Setelah Confusius tahu duduk persoalannya, Confusius berkata kepada Yan Hui sambil tertawa: "3x8 = 23. Yan Hui, kamu kalah. Kasihkan jabatanmu kepada dia." Selamanya Yan Hui tidak akan berdebat dengan gurunya. Ketika mendengar Confusius bilang dia salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada pembeli kain. Orang itu mengambil topi Yan Hui dan berlalu dengan puas.Walaupun Yan Hui menerima penilaian Confusius tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Confusius sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya. Yan Hui minta cuti dengan alasan urusan keluarga. Confusius tahu isi hati Yan Hui dan memberi cuti padanya. Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confusius memintanya cepat kembali setelah urusannya selesai, dan memberi Yan Hui dua nasehat : "Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Dan jangan membunuh." Yan Hui bilang baiklah lalu berangkat pulang. Di dalam perjalanan tiba2 angin kencang disertai petir, kelihatannya sudah mau turun hujan lebat. Yan Hui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba2 ingat nasehat Confusius dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu. Belum lama dia pergi, petir menyambar dan pohon itu hancur. Yan Hui terkejut, nasehat gurunya yang pertama sudah terbukti. Apakah saya akan membunuh orang? Yan Hui tiba dirumahnya sudah larut malam dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Dia menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya. Sesampai didepan ranjang, dia meraba dan mendapati ada seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah, dan mau menghunus pedangnya. Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat lagi nasehat Confusius, jangan membunuh. Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang tidur disamping istrinya adalah adik istrinya. Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confusius, berlutut dan berkata: "Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?" Confusius berkata: "Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir, makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon. Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu agar jangan membunuh". Yan Hui berkata: "Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum." Confusius bilang: "Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga. Kamu tidak ingin belajar lagi dariku. Cobalah kamu pikir. Kemarin guru bilang 3x8=23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu. Tapi jikalau guru bilang 3x8=24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah dan itu berarti akan hilang 1 nyawa. Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan 1 nyawa yang lebih penting?" Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata : "Guru mementingkan yang lebih utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. Murid benar2 malu." Sejak itu, kemanapun Confusius pergi Yan Hui selalu mengikutinya. Cerita ini mengingatkan kita: Jikapun aku bertaruh dan memenangkan seluruh dunia, tapi aku kehilangan kamu, apalah artinya. Dengan kata lain, kamu bertaruh memenangkan apa yang kamu anggap adalah kebenaran, tapi malah kehilangan sesuatu yang lebih penting. Banyak hal ada kadar kepentingannya. Janganlah gara2 bertaruh mati2an untuk prinsip kebenaran itu, tapi akhirnya malah menyesal, sudahlah terlambat. Banyak hal sebenarnya tidak perlu dipertaruhkan. Mundur selangkah, malah yang didapat adalah kebaikan bagi semua orang. Bersikeras melawan pelanggan. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. Bersikeras melawan atasan. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. Bersikeras melawan suami. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. Bersikeras melawan teman. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga Kemenangan bukanlah soal medali, tapi terlebih dulu adalah kemenangan terhadap diri dan lebih penting kemenangan di dalam hati. BE A WINNER! sumber : bungacerita.blogspot.com

Pidato menakjuban anak 12 tahun di ruang sidang PBB

Pidato menakjuban anak 12 tahun di ruang sidang PBB…
Cerita ini berbicara mengenai seorang anak yg bernama Severn Suzuki, seorang anak yg pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children's Organization ( ECO ). ECO sendiri adalah sebuah kelompok kecil anak yg mendedikasikan diri untuk belajar dan mengajarkan pada anak" lain mengenai masalah lingkungan. Dan mereka pun diundang menghadiri Konfrensi Lingkungan hidup PBB, dimana pada saat itu Severn yg berusia 12 Tahun memberikan sebuah pidato kuat yg memberikan pengaruh besar ( dan membungkam ) beberapa pemimpin dunia terkemuka. Apa yg disampaikan oleh seorang anak kecil ber-usia 12 tahun hingga bisa membuat RUANG SIDANG PBB hening, lalu saat pidatonya selesai ruang sidang penuh dengan orang terkemuka yg berdiri dan memberikan tepuk tangan yg meriah kepada anak berusia 12 tahun. Inilah Isi pidato tersebut: (Sumber: The Collage Foundation) Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental Children Organization Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12 dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja. Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi semua generasi yg akan datang. Saya berada disini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar. Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar. Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara. Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker. Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya - hilang selamanya. Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya. Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang? Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa anda sekalian juga sama seperti saya! Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita. Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya. Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah. Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak tahu bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA! Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota perhimpunan, wartawan atau politisi - tetapi sebenarnya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi - dan anda semua adalah anak dari seseorang. Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama - perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut. Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama. Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan. Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang. Walaupun begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan. Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi. Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan televisi. Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: " Aku berharap aku kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang " . Jika seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah? Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India . Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini. Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut? Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda melakukan hal ini - kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan mengatakan, " Semuanya akan baik-baik saja , 'kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari segalanya.” Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua? Ayah saya selalu berkata, “Kamu akan selalu dikenang karena perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu”. Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. *********** Servern Cullis-Suzuki telah membungkam satu ruang sidang Konperensi PBB, membungkam seluruh orang-orang penting dari seluruh dunia hanya dengan pidatonya. Setelah pidatonya selesai serempak seluruh orang yang hadir diruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah kepada anak berusia 12 tahun itu. Dan setelah itu, ketua PBB mengatakan dalam pidatonya: " Hari ini saya merasa sangatlah malu terhadap diri saya sendiri karena saya baru saja disadarkan betapa pentingnya linkungan dan isinya disekitar kita oleh anak yang hanya berusia 12 tahun, yang maju berdiri di mimbar ini tanpa selembarpun naskah untuk berpidato. Sedangkan saya maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh asisten saya kemarin. Saya ... tidak kita semua dikalahkan oleh anak yang berusia 12 tahun " sumber : bungacerita.blogspot.com

Jerry Positive Thinking

Jerry Positive Thinking
Jerry is the kind of guy you love to hate. He is always in a good mood and always has something positive to say. When someone would ask him how he was doing, he would reply, "If I were any better, I would be twins!" He was a unique manager because he had several waiters who had followed him around from restaurant to restaurant. The reason the waiters followed Jerry was because of his attitude. He was a natural motivator. If an employee was having a bad day, Jerry was there telling the employee how to look on the positive side of the situation. Seeing this style really made me curious, so one day I went up to Jerry and asked him, I don't get it! You can't be a positive person all of the time. How do you do it?" Jerry replied, "Each morning I wake up and say to myself, Jerry, you have two choices today. You can choose to be in a good mood or you can choose to be in a bad mood. I choose to be in a good mood. Each time something bad happens, I can choose to be a victim or I can choose to learn from it. I choose to learn from it. Every time someone comes to me complaining, I can choose to accept their complaining or I can point out the positive side of life. I choose the positive side of life. "Yeah, right, it's not that easy," I protested. "Yes, it is," Jerry said. "Life is all about choices. When you cut away all the junk, every situation is a choice. You choose how you react to situations. You choose how people will affect your mood. You choose to be in a good mood or bad mood. The bottom line: It's your choice how you live life." I reflected on what Jerry said. Soon thereafter, I left the restaurant industry to start my own business. We lost touch, but I often thought about him when I made a choice about life instead of reacting to it. Several years later, I heard that Jerry did something you are never supposed to do in a restaurant business: he left the back door open one morning and was held up at gun point by three armed robbers. While trying to open the safe, his hand, shaking from nervousness, slipped off the combination. The robbers panicked and shot him. Luckily, Jerry was found relatively quickly and rushed to the local trauma center. After 18 hours of surgery and weeks of intensive care, Jerry was released from the hospital with fragments of the bullets still in his body. I saw Jerry about six months after the accident. When I asked him how he was, he replied, "If I were any better, I'd be twins. Wanna see my scars?" I declined to see his wounds, but did ask him what had gone through his mind as the robbery took place. “The first thing that went through my mind was that I should have locked the back door," Jerry replied. "Then, as I lay on the floor, I remembered that I had two choices: I could choose to live or I could choose to die. I chose to live." "Weren't you scared? Did you lose consciousness?" I asked. Jerry continued, "...the paramedics were great. They kept telling me I was going to be fine. But when they wheeled me into the ER and I saw the expressions on the faces of the doctors and nurses, I got really scared. In their eyes, I read 'he's a dead man.' I knew I needed to take action." " What did you do?" I asked. "Well, there was a big burly nurse shouting questions at me," said Jerry. "She asked if I was allergic to anything. 'Yes,' I replied. The doctors and nurses stopped working as they waited for my reply. I took a deep breath and yelled, 'Bullets!' Over their laughter, I told them, 'I am choosing to live. Operate on me as if I am alive, not dead.'" Jerry lived thanks to the skill of his doctors, but also because of his amazing attitude. I learned from him that every day we have the choice to live fully. Attitude, after all, is everything. Sumber : http://wisdomlanddhi.blogspot.com

Filosofi Charles Schulz

Filosofi Charles Schulz
Anda tdk perlu menjawab smua pertanyaan, bacalah dan dapatkan pesan berharga. 1. Nama 5 org terkaya didunia 2. Nama 5 pemenang tropy 3. Nama 5 miss america terakhir 4. Nama 5 org pemenang nobel 5. Name 5 org pemenang Academy Award Intinya adalah, tidak ada seorangpun dr kita yg masih mengingatnya. Tepuk tangan telah sirna, penghargaan beralih. Pencapaian telah dilupakan. Ada kuis lain, lihatlah bagaimana anda mengerjakan yg ini : 1. Nama 5 guru yg telah membantu anda dlm perjalanan sukses anda disekolah 2. Nama 5 teman yg membantu anda dlm waktu sulit 3. Nama 5 org yg mengajarkan anda sesuatu yg berharga 4. Nama 5 org yg membuatmu merasa dihargai dan spesial. 5. Nama 5 org yg anda sangat menikmati waktu bersamanya. Lebih mudah? Pelajarannya : org2 yg membuat perbedaan didalam hidupmu bukanlah orang2 yg memenangkan penghargaan, tapi mereka adalah org2 yg peduli dan mengasihi anda dgn tulus. Jadi, hargailah setiap saat yg anda miliki bersama org2 tersebut. Karna waktu selalu berjalan dan kita tdk pernah tau apa yg akan terjadi ketika org2 tersebut dipindahkan Tuhan dr sisi kita. sumber : bungacerita.blogspot.com

Kisah 5 Kualitas Pensil

5 Kualitas Pensil
Melihat Neneknya sedang asyik menulis Adi bertanya, "Nenek sedang menulis apa?" Mendengar pertanyaan cucunya, sang Nenek berhenti menulis lalu berkata, "Adi cucuku, sebenarnya nenek sedang menulis tentang Adi. Namun ada yang lebih penting dari isi tulisan Nenek ini, yaitu pensil yang sedang Nenek pakai. Nenek berharap Adi dapat menjadi seperti pensil ini ketika besar nanti." "Apa maksud Nenek bahwa Adi harus dapat menjadi seperti sebuah pensil? Lagipula sepertinya pensil itu biasa saja, sama seperti pensil lainnya," jawab Adi dengan bingung. Nenek tersenyum bijak dan menjawab, "Itu semua tergantung bagaimana Adi melihat pensil ini. Tahukah kau, Adi, bahwa sebenarnya pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup." "Apakah Nenek bisa menjelaskan lebih detil lagi padaku?" pinta Adi "Tentu saja Adi," jawab Nenek dengan penuh kasih "Kualitas pertama, pensil dapat mengingatkanmu bahwa kau bisa melakukan hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kau jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkahmu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya". "Kualitas kedua, dalam proses menulis, kita kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil yang kita pakai. Rautan itu pasti akan membuat pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, pensil itu akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga denganmu, dalam hidup ini kau harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik". "Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar". "Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu". "Kualitas kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga Adi, kau harus sadar kalau apapun yang kau perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan". "Nah, bagaimana Adi? Apakah kau mengerti apa yang Nenek sampaikan?" "Mengerti Nek, Adi bangga punya Nenek hebat dan bijak sepertimu." Begitu banyak hal dalam kehidupan kita yang ternyata mengandung filosofi kehidupan dan menyimpan nilai-nilai yang berguna bagi kita. Semoga memberikan manfaat. source:http://another-reni.blogspot.com

Kisah Inspiratif, Siomay Mr Pinky

Kisah Inspiratif, Siomay Mr Pinky...
Jalan hidup tak bisa ditebak. Sriyono, seorang mantan miliarder, kini berjualan siomay keliling. Namun, berkat penampilannya yang eksentrik, predikat miliarder itu tampaknya bakal kembali disandangnya. Menjadi penjual siomay keliling dengan pakaian dan aksesori serba pink membuat Sriyono terkenal, terutama di dunia maya. Mantan miliarder itu juga pernah menjadi bintang tamu di sebuah stasiun televisi. Bahkan, ada yang menawari bermain sinetron. Semua itu dia lakukan demi bisa bertemu anaknya. Minggu lalu (16/1) INDOPOS menelusuri rute jualan Sriyono di kawasan kelas menengah ke atas di Jalan Gandaria Tengah, Jakarta Selatan, tak ada orang yang tahu namanya. Tapi, ketika disebut nama Siomay Pink (barang dagangan Sriyono), kebanyakan warga yang ditemui mengenali. Mulai sopir bemo, satpam, tukang ojek, hingga anak-anak. Siomay Pink juga menjadi identitas pria asal Klaten, Jawa Tengah, itu di dunia maya. Mesin pencari Google menyebut 83.500 hasil yang merujuk pada usaha siomay yang dijalankan Sriyono sambil berkeliling di atas sepeda pink. Sriyono menjadi topik hangat di kalangan komunitas entrepreneur. Sebab, selain berjualan dengan kostum dan perlengkapan mencolok serbapink, kegigihannya dalam berwirausaha menjadi inspirasi tersendiri. ’’Mungkin karena saya dianggap nyentrik. Itu saja. Tapi, entahlah, saya nikmati saja momen-momen ini,’’ ujarnya sambil melayani pelanggan. Dia pun meracik bumbu siomay dari panci pink yang terikat di belakang sepeda pink yang telah dimodifikasi dengan sejumlah kotak kayu yang juga berwarna pink. Di depan sepeda itu terdapat dua keranjang pink dengan dua teddy bear pink terduduk di dalamnya. Sriyono juga mengenakan kaus pink, bercelana pendek pink, topi pink, serta jam dan bahkan anting pink Namun, di balik penampilan nyentrik itu, tersimpan kisah perjuangan hidup yang cukup berliku. Kisah sukses Sriyono dimulai pada 1969 ketika pria kelahiran Klaten, 21 Juli 1954, tersebut merantau ke Jakarta untuk menjadi sales mobil. Ketika itu, tiba-tiba saja dia sangat gemar pada siomay dan memutuskan untuk belajar cara membuat makanan itu. Dia lantas berguru pada seorang keturunan Tiongkok asal Pulau Bangka. Dialah yang mengajari Sriyono membuat siomay. Setahun penuh Sriyono bekerja tanpa digaji untuk mendapatkan resep rahasia sang penjual siomay itu. Beberapa tahun kemudian, sang guru meninggal dan mewariskan usaha Siomay kepada Sriyono. Pada 1980-an, Sriyono memberanikan diri memulai usaha siomay keliling di Jakarta dengan modal patungan dengan beberapa teman. Berbagai cara ditempuh untuk membesarkan usaha tersebut. Mulai membikin armada siomay sepeda keliling sampai mendirikan warung-warung kecil. Puncak sukses diraih pada 1996 ketika dirinya berhasil membuat outlet di salah satu mal elite di ibu kota, yakni Plaza Senayan. Sriyono adalah pendiri dan pemilik outlet Siomay Senayan dengan beberapa cabang. Pendapatan bisnisnya ketika itu mencapai Rp 2 miliar per tahun. Dia menikmati sukses berjualan siomay dengan berstatus bujangan. Sriyono mengenang, tinggal di ibu kota dengan duit melimpah ketika itu bagai hidup di surga. Bahkan, bisnisnya sangat kuat sehingga ketika krisis 1998 menerpa modalnya tidak berkurang. Tapi, dia justru masih bisa mendirikan outlet di beberapa tempat lain. April 1999, Sriyono memutuskan untuk mengakhiri masa lajang dan menikahi putri seorang polisi. Pernikahan yang tidak direstui orang tua sang istri itu kemudian menjadi bom waktu bagi kehidupan Sriyono. Pertengkaran demi pertengkaran pun terus muncul sehingga konsentrasi Sriyono pada bisnisnya mulai berkurang. Ketika itu, dia menjadi satu-satunya pengusaha siomay yang meneken kontrak dengan gerai waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC). Dia menyuplai siomay di puluhan gerai KFC di Jakarta yang ketika itu memiliki menu khusus siomay. Namun, persoalan rumah tangga yang tak kunjung selesai pelan-pelan membuat manajemen bisnisnya kolaps. Akhirnya, Sriyono terpaksa menjual hak paten Siomay Senayan dan usahanya pun gulung tikar. Awal 2004, setelah 4 tahun 7 bulan berumah tangga dan dikarunia dua anak, yakni Peksi Safira Miradalita (kini 11 tahun) dan Pramesti Dewi Angelita (kini 10 tahun), sang istri menggugat cerai Sriyono. ’’Saya ingat. (Saat itu) hanya baju yang melekat di badan yang saya miliki,’’ kenangnya sambil menerawang. Setelah perceraian, sang istri kemudian mengasingkan diri dan membawa serta dua anak Sriyono. Sejak itu dia pun tidak pernah lagi bertemu dua buah hatinya. Dalam kondisi bangkrut, Sriyono sempat ditampung mantan rekan-rekan bisnisnya. Dia pun sempat mendapat bantuan modal dan berusaha merintis lagi usaha siomay kelilingnya mulai nol dengan konsep awal, yakni belasan armada siomay keliling. Tapi, pada 2008, usaha itu lagi-lagi bangkrut. ’’Saya selalu ingat anak saya dan rindu yang tidak tertahan membuat saya sulit berkonsentrasi,’’ katanya. Kegagalan kali ini membuat Sriyono tertekan. Dia pun memilih menjadi gelandangan dan tinggal di jalanan kotakota Jakarta. Tiap malam, dia tidur berpindah- pindah, dari halte bus ke kolong jembatan dan dari pinggir jalan ke masjidmasjid. Hingga 2009, Sriyono memilih menetap di Masjid Al Bina di kawasan Senayan. Setelah beberapa minggu tinggal di sana, tiba-tiba dia mendapat bantuan modal dari seorang jamaah pengajian yang mengetahui latar belakang dirinya sebagai pengusaha siomay. ’’Waktu itu saya diberi modal Rp 1 juta untuk memulai bisnis lagi,’’ katanya. Awal 2010, Sriyono pun sudah memiliki gerai siomay di mal Pasaraya Blok M yang bernama Siomay Maestro. Namun, lagi-lagi karena tinggal kesepian dan rindu kepada dua buah hatinya, konsentrasinya dalam berbisnis terganggu. Dia pun kembali bangkrut. Sampai saat ini, Sriyono masih berutang kepada manajemen Pasaraya Rp 13 juta. Di ambang keputusasaan, sebulan menjelang bulan puasa 2010, dia memutar otak dan mendapat ide brilian. Yakni, kembali memulai usaha siomay keliling, tapi dengan tampilan yang eksentrik. Diharapkan, ketika dia menjadi eksentrik, sang anak akan mengetahui dan dirinya dapat bersua dua buah hatinya setelah lima tahun berpisah tanpa kabar itu. Sriyono pun memutuskan mengenakan warna pink sebagai seragam berjualan. Pernak-pernik pink pun dikenakan untuk berdagang keliling. Dia juga berusaha tampil di setiap momentum di mana publik Jakarta banyak yang berkumpul. Sriyono akhirnya dijuluki ’’maskot’’ dalam even Hari Bebas Kendaraan alias Car Free Day yang diberlakukan sebulan sekali di jalan protokol Jakarta. ’’Semakin banyak orang yang kenal saya, kesempatan untuk bertemu kembali dengan anak saya semakin besar,’’ katanya. Tapi, usaha tampil nyeleneh itu tidak semudah yang dia bayangkan. Setiap hari, bahkan sampai sekarang, Sriyono harus rela menjadi bahan ejekan orang-orang yang lewat. Tak jarang perkataan mereka sangat pedas dan menusuk hati. Tak sedikit yang mengira Sriyono adalah seorang waria yang nyambi berjualan siomay saat siang dan ’’berpraktik’’ saat malam. Tapi, demi menemukan sang anak, hinaan dan cacian itu ditanggapi dengan se-nyum dan hati ikhlas. Bahkan, kini dia sudah memiliki 34 kaus pink, 18 pasang sandal pink, 12 topi pink, 3 jam pink, 3 pasang kacamata pink, kalung pink braces, anting-anting pink, dan tiga pasang sepatu pink. Upaya tampil eksentrik itu membuahkan hasil ketika dirinya muncul sebagai topik di Twitter dan BlackBerry Messenger. Popularitasnya menanjak ketika kisah usahanya dipublikasikan di salah satu situs Terbesar Indonesia. Pertengahan Desember 2010, sebuah koran berbahasa Inggris di Jakarta memuat foto Sriyono dengan full aksesori pink. Hasilnya, pekan lalu, awal Januari 2010, sebuah televisi nasional berhasil mempertemukan Sriyono dengan sang anak. ’’Waktu itu, rasa senangnya tak terhingga. Saya bersyukur mereka mengakui saya sebagai bapak, walaupun mereka memiliki ayah tiri warga Inggris yang kaya,’’ ujarnya, kali ini sambil terisak. Tampil di televisi mendatangkan keuntungan bagi usaha Sriyono. Dalam dua pekan terakhir, omzet berjualan keliling yang biasanya hanya Rp 200 ribu per hari naik lima kali lipat menjadi Rp 1 juta per hari. Banyak pesanan dalam jumlah besar sehingga pendapatan berjualan berkeliling terdongkrak. Sejak pekan lalu, seorang pengusaha getol menawari Sriyono untuk membuka franchise siomay Yo Pink di beberapa lokasi di Jakarta. Dia juga mendapat tawaran untuk bermain sinetron. Rundown jadwal casting oleh sebuah rumah produksi juga sudah di tangannya. Lalu, apa yang akan dilakukan sekarang? Sriyono menyatakan, dirinya masih berencana meneruskan usaha berjualan dan akan membuka warung kecil di Jalan Otto Iskandar Muda, Jakarta. Dia fokus meraih sukses lagi dengan Siomay Yo Pink itu. ’’Saya ingin anak saya bangga dengan bapaknya si penjual siomay berkaus pink ini. Saya akan bangkit demi putri-putri saya,’’ ujarnya lantas tersenyum. (sumber: indopos.co.id). Pesan Moral yg disampaikan dari Kisah ini adalah Jangan Pantang Menyerah terhadap kondisi Maju terus walau kesulitan mendera. Tuhan pasti akan membantu umatnya yang mau berusaha dan tentu berdoa. sumber : bungacerita.blogspot.com

Kebahagiaan Yang Menular

Kebahagiaan Yang Menular
Seorang pemuda berangkat kerja dipagi hari... Memanggil taksi, dan naik... 'Selamat pagi Pak,'...katanya menyapa sang sopir taksi terlebih dulu... 'Pagi yg cerah bukan?' sambungnya sambil tersenyum,... lalu bersenandung kecil... Sang sopir tersenyum melihat keceriaan penumpangnya, dgn senang hati, Ia melajukan taksinya... Sesampainya ditempat tujuan.. Pemuda itu membayar dgn selembar 20ribuan, utk argo yg hampir 15 ribu... 'Kembaliannya buat bpk saja...selamat bekerja Pak..' kata pemuda dgn senyum... 'Terima kasih...' jawab Pak sopir taksi dgn penuh syukur... 'Wah.. aku bisa sarapan dulu nih... Pikir sopir taksi itu... Dan ia pun menuju kesebuah warung. 'Biasa Pak?' tanya si mbok warung. 'Iya biasa.. Nasi sayur... Tapi.. Pagi ini tambahkan sepotong ayam'..jawab Pak sopir dgn tersenyum. Dan, ketika membayar nasi , di tambahkannya seribu rupiah 'Buat jajan anaknya si mbok,.. 'begitu katanya. Dgn tambahan uang jajan seribu, pagi itu anak si mbok berangkat kesekolah dgn senyum lebih lebar. Ia bisa membeli 2 buah roti pagi ini... Dan diberikannya pada temannya yg tdk punya bekal. Begitulah...cerita bisa berlanjut.. Bergulir... .sprt bola salju... Pak sopir bisa lebih bahagia hari itu... Begitu juga keluarga si mbok... Teman2 si anak... keluarga mrk... Semua tertular kebahagiaan... Kebahagiaan, sprt juga kesusahan, bisa menular kpd siapa saja disekitar kita... Kebahagiaan adalah sebuah pilihan... Siapkah kita menularkan kebahagiaan hari ini?? Bisa menerima itu adalah berkah... Tapi bisa memberi adalah anugerah.... Semoga sisa hidup kita selalu bahagia dan membuat org lain bahagia dgn keberadaan kita, Mari selalu berbagi, semoga ada arus membahagiakan yg terus berputar, dan jgn pernah dengki dgn kebahagiaan yg dimiliki org lain, apalagi berusaha menghilangkannya Sumber : Milis Indonesian Business Forum bungacerita.blogspot.com

Belajar Sesuatu Dari Hilton

Belajar Sesuatu Dari Hilton
Mengubek2 lemari bacaan, saya tertarik membaca majalah bulanan Intisari No. 189 edisi April 1977. Ada cerita menarik ttg kerajaan Hilton. Mudah2an terinspirasi : Conrad Nicholson Hilton, multijutawan pemilik hotel terkenal meninggal pada usia 91 tahun. Sampai terakhir di usia nya, dia masih sempat menyediakan waktu utk melayani para tetamu persis ketika dia memulai usaha penginapan pertama kali. Salah satu rahasia sukses dari nya adalah organisasi. Hilton jeli memanfaatkan kemampuan nya dalam berorganisasi. Ia mempunyai sistem khas untuk memperluas "kerajaannya". Negara dimana hotel itu dibangun harus menyediakan tanah, membayar bangunan dan sebagian dari perlengkapannya. Hilton tinggal memberi namanya dan mengurus nya( bisa dikatakan cikal bakal franchise, wallahu alam bisawab). Umumnya dalam kontrak dikatakan bahwa dua pertiga laba akan diserahkan kepada negara bersangkutan dan sisanya utk perusahaan Hilton. Ketika ia meninggal pd permulaan tahun 1977, Hilton Hotels Corp. mengelola atau menguasai 185 hotel di AS dengan penghasilan $372 juta pd tahun 1977. Cabang luar negeri nya, Hilton International Corp. (HIC) telah dijual ke Trans World Airlines pada tahun 1967. HIC ini mengelola 75 hotel di 64 kota dari 45 negara. Seni Hidup Yang dicapai Conrad Hilton selama 91 tahun itu asyik dibaca tetapi sulit ditiru. Kita semua mengejar sukses, tetapi apa sebetulnya yang dimaksud sukses ? Sukses tidak bisa diukur dengan UANG. Terlalu banyak orang kaya gagal dan orang miskin yang tahu seni hidup hingga bisa dianggap sukses. Seorang buruh patut dibayar, tetapi orang tidak bisa mengukur prestasi dengan rekening bank nya. Mahatma Ghandi, seorang negarawan sukses di jaman kita, waktu meninggal warisannya hanya dua mangkuk tempat nasi, sebuah sendok, dua pasang sandal, buku Bhavagad-Gita, kacamata dan jam model kuno. Ukuran sukses seseorang bukan jumlah uang yang berhasil dihimpunnya tetapi berapa yang bisa diberikannya kepada orang lain. Hasil sesungguhnya dari sukses hidup bukan benda, tetapi kepuasan perasaan ada GUNANYA di dunia ini. Jika ingin sukses, ada 10 kiat sukses yang harus diaduk menjadi satu adonan. 1. Temukan bakat khusus anda sendiri 2. Berpikir besar, berbuat besar dan bercita-cita besar 3. Harus jujur 4. Hiduplah dengan antusiasme 5. Jangan membiarkan anda diperintah harta 6. Jangan risau terus 7. Jangan terbelenggu pada masa lalu 8. Cobalah memandang tinggi orang lain. Jangan sesekali meremehkan orang 9. Terimalah tanggung jawab sepenuhnya utk dunia dimana anda hidup 10. Berdoalah dengan penuh kepercayaan sumber : bungacerita.blogspot.com

10 Ribu Rupiah Membuat Anda Mengerti Cara Bersyukur

10 Ribu Rupiah Membuat Anda Mengerti Cara Bersyukur
Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman. Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan. Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, "Beri kami sedekah, Bu!" Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu ia menyodorkan selembar uang kertas berjumlah 1000 rupiah. Wanita pengemis itu lalu menerimanya. Tatkala tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya. Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya, seolah ia ingin berkata, "Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan!" Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, "Tidak... tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!" Ironisnya meski tidak menambahkan sedekahnya, istri dan putrinya Budiman malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan. Pada kesempatan yang sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mengecek saldo rekening dia. Di depan ATM, Ia masukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol INFORMASI SALDO. Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening. Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu Kemudian ia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah. Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan: "Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!" Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, "Dik, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!" Deggg...!!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana. Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. "Ada apa Pak?" Istrinya bertanya. Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan: "Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!" Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis. Namun Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya: "Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa! Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah. Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah." Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba. Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang kerap lalai atas segala nikmat-Mu! sumber : bungacerita.blogspot.com

KEIKHLASAN DI BALAS KEINDAHAN

KEIKHLASAN DI BALAS KEINDAHAN
Cuaca hari ini sangat sangat panas. Mbah Sarno terus mengayuh sepeda tuanya menyisir jalan perumahan Condong Catur demi menyambung hidup. Mbah Sarno sudah puluhan tahun berprofesi sebagai tukang sol sepatu keliling. Jika orang lain mungkin berfikir “Mau nonton apa saya malam ini?”, Mbah Sarno cuma bisa berfikir “saya bisa makan atau nggak malam ini?” Di tengah cuaca panas seperti ini pun terasa sangat sulit baginya untuk mendapatkan pelanggan. Bagi Mbah Sarno, setiap hari adalah hari kerja. Dimana ada peluang untuk menghasilkan rupiah, disitu dia akan terus berusaha. Hebatnya, beliau adalah orang yang sangat jujur. Meskipun miskin, tak pernah sekalipun ia mengambil hak orang lain. Jam 11, saat tiba di depan sebuah rumah mewah di ujung gang, diapun akhirnya mendapat pelanggan pertamanya hari ini. Seorang pemuda usia 20 tahunan, terlihat sangat terburu-buru. Ketika Mbah Sarno menampal sepatunya yang bolong, ia terus menerus melihat jam. Karena pekerjaan ini sudah digelutinya bertahun-tahun, dalam waktu singkat pun ia berhasil menyelesaikan pekerjaannya. “Wah cepat sekali. Berapa pak?” “5000 rupiah mas” Sang pemuda pun mengeluarkan uang seratus ribuan dari dompetnya. Mbah Sarno jelas kaget dan tentu ia tidak punya uang kembalian sama sekali apalagi sang pemuda ini adalah pelanggan pertamanya hari ini. “Wah mas gak ada uang pas ya?” “Nggak ada pak, uang saya tinggal selembar ini, belum dipecah pak” “Maaf Mas, saya nggak punya uang kembalian” “Waduh repot juga kalo gitu. Ya sudah saya cari dulu sebentar pak ke warung depan” “Udah mas nggak usah repot-repot. Mas bawa dulu saja. Saya perhatikan mas lagi buru-buru. Lain waktu saja mas kalau kita ketemu lagi.” “Oh syukurlah kalo gitu. Ya sudah makasih ya pak.” Jam demi jam berlalu dan tampaknya ini hari yang tidak menguntungkan bagi Mbah Sarno. Dia cuma mendapatkan 1 pelanggan dan itupun belum membayar. Ia terus menanamkan dalam hatinya, “Ikhlas. Insya Allah akan dapat gantinya.” Waktu menunjukkan pukul 3 lebih ia pun menyempatkan diri shalat Ashar di masjid depan lapangan bola sekolah. Selesai shalat ia berdoa. “Ya Allah, izinkan aku mencicipi secuil rezekimu hari ini. Hari ini aku akan terus berusaha, selebihnya adalah kehendakMu.” Selesai berdoa panjang, ia pun bangkit untuk melanjutkan pekerjaannya. Saat ia akan menuju sepedanya, ia kaget karena pemuda yang tadi siang menjadi pelanggannya telah menunggu di samping sepedanya. “Wah kebetulan kita ketemu disini, Pak. Ini bayaran yang tadi siang pak.” Kali ini pemuda tadi tetap mengeluarkan uang seratus ribuan. Tidak hanya selembar, tapi 5 lembar. “Loh loh mas? Ini mas belum mecahin uang ya? Maaf mas saya masih belum punya kembalian. Ini juga kok 5 lembar mas. Ini nggak salah ngambil mas?” “Sudah pak, terima saja. Kembaliannya, sudah saya terima tadi, pak. Hari ini saya tes wawancara. Telat 5 menit saja saya sudah gagal pak. Untung bapak membiarkan saya pergi dulu. Insya Allah minggu depan saya berangkat ke Prancis pak. Saya mohon doanya pak” “Tapi ini terlalu banyak mas” “Saya bayar sol sepatu cuma Rp 5000 pak. Sisanya untuk membayar kesuksesan saya hari ini dan keikhlasan bapak hari ini.” Tuhan punya cara tersendiri dalam menolong hamba-hambaNya yang mau berusaha dalam kesulitannya. Dan kita tidak akan pernah tahu kapan pertolongan itu tiba. Keikhlasan akan dibalas dengan keindahan,, Kesuksesan akan menyertai keikhlasan dan rasa syukur. Sumber : Artikel dari milis Indonesia Business Forum

Terjemahkan